Trik Mengcopy File Besar ke Flashdisk

Ditulis oleh: -
Sebelum penulis memberikan trik bagaimana cara mengcopy sebuah file yang berukuran besar ke dalam flashdisk, ada baiknya penulis menjelaskan terlebih dahulu perbedaan antara file system FAT, FAT32, NTFS, dan beberapa file system lainnya (penjelasan ini juga penulis dapatkan dari Winpoin).
  1. FAT dan FAT32. FAT (File Allocation Table) adalah file system umum yang digunakan komputer di seluruh dunia dan dikembangkan oleh Microsoft. FAT telah ada sejak lama dan dikembangkan hingga ada FAT16 dan FAT32, meskipun masih tetap dipanggil dengan FAT. Kemampuan file system FAT hanya mampu menyimpan file hingga 4GB. Namun file system FAT ini sudah tidak digunakan lagi pada harddisk, namun sekarang lebih digunakan untuk Flashdisk atau MicroSD. Hampir semua sistem operasi mendukung file system FAT, sehingga dapat dibaca oleh perangkat apapun.
  2. NTFS. NTFS (New Technology File System) adalah generasi terbaru dari file system yang dibuat oleh Microsoft. Strukturnya lebih kompleks dan digunakan oleh Microsoft dari Windows 98 sampai sekarang. File system ini merupakan file system “journal” yang artinya mampu menyimpan catatan semua operasi yang dilakukan device. Journal ini dapat membantu mendeteksi kesalahan dan memulihkan dari device ketika terjadi kegagalan drive atau pemadaman listrik. NTFS sekarang mendukung penyimpanan 16TB, dengan penyimpanan maksimal 256TB. Meskipun tidak universal seperti FAT yang bisa didukung semua sistem operasi, NTFS lebih cocok digunakan untuk harddisk.
  3. HFS+. HFS+ adalah file system yang dibuat oleh Apple untuk komputer Macintosh. Strukturnya sama seperti NTFS, namun kedua file system ini tidak cocok. File system HSF+ ini mendukung penyimpanan hingga 1 juta TB. Dan juga mendukung file system “journal” yang mampu melakukan recovery ketika driver error. Karena hanya dibuat untuk Macintosh yang didasari UNIX, file system ini hanya terbaca di Mac dan Linux tetapi tidak untuk Windows.
  4. UFS. UFS (Unix File System) adalah file system yang biasanya digunakan oleh sistem operasi UNIX, yang juga biasanya dipanggil dengan BSD (Berkeley Fast File System) atau FFS. Dengan dukungan maksimal penyimpanan hingga 8 ZB, Mac OS X sebelum versi Leopard juga mendukung file system UFS. Namun setelah Mac OS X v10.5, file system ini tidak digunakan lagi dan Mac menggunakan HFS+.
  5. ext4. ext4 adalah file system yang saat ini paling banyak digunakan untuk sistem operasi Linux. ext4 adalah penerus dari ext 3 dan ext2, yang juga mengalami peningkatan kinerja dan teknik yang berbeda. File system ini juga memiliki “journal” yang mampu melakukan recovery ketika drive error. ext4 hanya mampu mendukung harddisk dan tidak mendukung removable disk seperti Flashdisk dan Micro SD. ext4 mendukung penyimpanan hinga 16 TiB atau 1, 099 TB dan maksimal 1 EiB. Pengguna Windows dapat membaca file system ext dengan bantuan beberapa software tambahan.
  6. Btrfs. btrfs atau yang biasanya disebut B-Tree FS, Better FS atau Butter FS adalah file system untuk Linux yang bertujuan untuk memperbaiki banyak masalah dari ext. Perbedaanya btrfs dan ext adalah penyimpanan maksimal 16 EiB, serta kemampuan pooling data, waktu perputaran disk nanodetik, snapshot, kompresi transparan, enkripsi transparan dan data deduplication. Setidaknya saat ini satu-satunya sistem operasi yang mendukung btrfs adalah Linux dan saat ini dianggap stabil. Ini memungkinkan tergesernya ext4 dengan btrfs.
  7. ZFS. ZFS adalah file system yang terkenal hanya di dunia UNIX. Dengan dukungan maksimal hingga 16 EB yang tidak diketahui kinerjanya, namun memiliki kemampuan seperti perlindungan data korupsi, kombinasi sistem file dan konsep manajemen volume (termasuk pooling), snapshot, kompresi transparan, enkripsi transparan, dan data deduplication. ZFS dianggap stabil sejak tahun 2005, dan didukung untuk Mac OS X 10.5 Server, Linux dan sebagian kecil sistem operasi seperti UNIX. Meskipun hampir sama dengan btrfs, namun kinerja ZFS tidak menjanjikan. Terlebih lagi ZFS lebih digunakan untuk perusahaan besar dan tidak untuk rumahan.

Nah, seperti yang dijelaskan di atas, Windows hanya dapat membaca file system FAT, FAT32, dan NTFS (walaupun sebenarnya Windows juga bisa membaca file system ext4, namun harus menggunakan software tambahan). Di atas juga penulis menjelaskan bahwa untuk mengcopy sebuah file yang berukuran lebih dari 4 GB ke dalam sebuah media penyimpanan (misalnya flashdisk), media penyimpanan tersebut harus menggunakan file system NTFS. Lalu bagaimana cara mengubah file system sebuah Flashdisk dari FAT/FAT32 menjadi NTFS?

Untuk pengguna Windows Vista, Windows 7, dan Windows 8, caranya sangat mudah, silahkan ikuti langkah-langkah berikut.
  1. Buka Computer atau Windows Explorer, kemudian cari drive flashdisk yang akan diubah menjadi NTFS.
  2. Klik kanan pada drive tersebut, kemudian klik Format (bagi pengguna screen reader, tekan tombol aplikasi, lalu cari Format, tekan enter).
  3. Pada kolom File System, pilih NTFS (bagi pengguna screen reader, tekan tab sampai screen reader mengatakan File System, kemudian tekan panah atas/bawah sampai screen reader mengatakan NTFS).
  4. Beri tanda centang pada opsi Quick Format (bagi pengguna screen reader, tekan tab sampai screen reader mengatakan Quick Format, lalu tekan spasi untuk memberikan tanda centang).
  5. Terakhir, klik tombol Start (bagi pengguna screen reader, tekan tab sampai screen reader mengatakan Start Button, tekan enter). Jika ada konfirmasi, jawab OK. Maka proses format akan berjalan dan setelah itu flashdisk yang sobat miliki akan menggunakan file system NTFS.

Bagi sobat yang masih betah menggunakan Windows XP (seperti penulis), opsi NTFS biasanya tidak muncul di kolom file system. Untuk mengatasinya, silahkan ikuti langkah-langkah berikut.
  1. Buka My Computer atau Windows Explorer, kemudian cari drive flashdisk yang akan diubah menjadi NTFS.
  2. Tekan alt-enter untuk memunculkan kotak dialog Properties.
  3. Pilih tab Hardware (bagi pengguna screen reader, tekan ctrl-tab sampai screen reader mengatakan Hardware Tab).
  4. Pilih merk flashdisk yang sobat gunakan (bagi pengguna screen reader, tekan panah atas/bawah sampai screen reader menyebutkan merk flashdisk yang sobat gunakan).
  5. Klik tombol Properties (bagi pengguna screen reader, tekan tab sampai screen reader mengatakan Properties Button, tekan enter).
  6. Lalu pilih tab Policies (bagi pengguna screen reader, tekan ctrl-tab sampai screen reader mengatakan Policies Tab).
  7. Kemudian pilih opsi Optimize for performance (bagi pengguna screen reader, tekan panah atas/bawah sampai screen reader mengatakan Optimize for performance).
  8. Setelah itu, klik OK (bagi pengguna screen reader, tekan tab sampai screen reader mengatakan OK Button, tekan enter).
  9. Klik OK sekali lagi (bagi pengguna screen reader, tekan tab sampai screen reader mengatakan OK Button, tekan enter).
  10. Terakhir, format flashdisk dengan cara yang telah penulis jelaskan di atas (sama seperti langkah format untuk pengguna Windows Vista, Windows 7, dan Windows 8).

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, kini sobat dapat mengcopy file besar ke dalam flashdisk tanpa hambatan.

0 komentar "Trik Mengcopy File Besar ke Flashdisk", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar

Powered By Blogger